CINTA ini milik siapa?

Allah memberikan rasa kasih sayang kepada hambanya yang dikehendaki. Rasa itu merupakan sebuah wahana manusia untuk saling mencintai dan menyayangin. Hal ini tentunya adalah bukti rahmat Allah yang sangat luas, sampai pada kasih sayangnya hewan buas kepada anaknya.
Terlebih rasa cinta sesama orang iman, cinta kepada sesama iman sudah barang mutlak, karena saling mencintai diantara orang iman adalah salah satu syarat sahnya untuk menjadi orang iman sejati. Perhatikan dalil berikut :
قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا
Artinya : Nabi SAW bersabda, kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman dan tidak akan beriman sehingga saling mencintai. (H.R.Muslim).
Bercerita masalah cinta, sering kita dengar cinta palsu, cinta buta dan cinta segitiga. Hakikinya, cinta orang iman itu sepatutnya berlandaskan sebuah rasa karena Allah SWT.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan :
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Artinya : Cintamu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli (H.R. Abu Daud).
Adapun penjelasan lebih lanjut adalah Jika seseorang memiliki cinta berlebihan kepada seseorang/sesuatu maka hal itu akan menjerumuskan pada konsep cinta yang membabi buta.
Cinta kepada lawan jenis, kepada harta dan kedudukan yang tinggi memang sesuatu yang  fitrah yang dikaruniakan Allah Ta’ala kepada manusia ketika ia diciptakan sejak pertama kali. Namun cinta tersebut Allah karuniakan semata-mata adalah sebagai hiasan dan alat demi menjalankan tugas pokok yaitu mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Cinta berlebihan kepada harta misalanya, bisa membuat seseorang buta dan merasa bahwa apa yang dia dapat adalah hasil jerih payahnya sendiri, dia lupa kepada Allah, lupa untuk sedekah, zakat, membantu fakir miskin dan sebagainya.
Lihatlah kecintaan Qorun kepada hartanya, lihatlah kecintaan Tsa’labah kepada hartanya. Semua itu malah menjadikan dirinya rusak dan hancur mati masuk neraka. Itu karena dia tuli dan buta dari kebenaran.
Anak muda pada umumnya mudah sekali jatuh cinta kepada lawan jenis, sampai sampai apa yang dikatakan oleh orang yang dia cintai adalah suara yang paling keras dalam hatinya.
Mulai berbohong kepada orang tua, melawan dan berani kepada orang tua, namun jika diberi nasehat agama dan masukan terkadang sulit, ini menjadi bukti bahwa cinta yang berlebihan cenderung tidak karena Allah meskipun dia mengatakan “ aku mencintaimu karena Allah”
Maka dari itu cintailah seseorang karena Allah, cintai dia karena dia adalah orang iman, saudara lahir batin dunia akhirat. Kecintaan boleh berlebihan tapi hanya untuk Allah semata. Semua itu dilakukan agara kita tidak buta dan tuli terhadap kebenaran

Remaja LDII

Mereka yang berada dalam thaifah al manshurah (golongan yang ditolong Allah). meyakini bahwa Allah adalah satu satunya Tuhan, Allah sebagai satu satunya yang pantas disembah, dan Allah pun mempunyai nama dan sifat. Manisnya keimanan semakin terasa saat kita mendekatkan diri kepada Allah siang dan malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search